GWI Pandeglang Kecam Dugaan Buruknya Pelayanan RSUD BERKAH. - Detektif Investigasi
Print Friendly and PDF

ADS

ADS

TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA

GWI Pandeglang Kecam Dugaan Buruknya Pelayanan RSUD BERKAH.

Share This


DetektifInvestigasi.Com

Pandeglang-Banten,--Jumanah, warga Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Banten setelah RSUD Berkah Pandeglang menolak merawatnya dengan alasan kapasitas penuh. Kejadian ini terjadi pada Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

Eka, keluarga pasien, membenarkan peristiwa ini. Ia menjelaskan bahwa ibunya jatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri, sehingga segera dibawa ke Puskesmas Labuan. Namun, puskesmas tidak dapat memberikan penanganan karena keterbatasan fasilitas medis dan menyarankan rujukan ke RSUD Berkah Pandeglang.

“Kami kaget saat petugas puskesmas mengatakan bahwa pasien tidak bisa dirujuk ke RSUD Berkah karena sedang penuh,” ujar Eka.

Karena tidak mendapatkan kepastian dari RSUD Berkah, Eka kembali meminta rujukan ke RSUD Banten, tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya, dengan bantuan ormas RPM, keluarga membawa pasien ke RSUD Banten secara mandiri.

“Alhamdulillah, RSUD Banten menerima pasien dan memberikan perawatan yang baik. Kami sangat bersyukur atas pelayanan yang diberikan,” tambahnya.

Raeynold Kurniawan ketua (GWI) Gabungnya wartawan Indonesia DPC Pandeglang mengatakan."Rumah sakit (RS) tidak boleh menolak pasien yang sedang membutuhkan pertolongan darurat, termasuk saat RS penuh.Penolakan pasien oleh RS dapat melanggar undang-undang dan dianggap sebagai perbuatan pidana. 

Penjelasan.Pasal 32 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa RS dilarang menolak pasien dalam keadaan darurat. RS wajib memberikan pelayanan untuk menyelamatkan nyawa pasien dalam keadaan darurat. RS tidak boleh meminta uang muka kepada pasien dalam keadaan darurat. Jika RS penuh, RS wajib sementara menerima pasien dan membantu mencarikan rumah sakit yang tersedia untuk pelayanannya tegasnya.

Lanjut ketua GWI DPC Pandeglang mengatakan."Diduga buruknya pelayanan RSUD Berkah. disinyalir karena defisit anggaran dan kelangkaan obat yang sebelumnya mencuat bisa jadi berkaitan dengan kejadian ini.

“Saya berharap Direktur RSUD Pandeglang memberikan penjelasan terbuka dan bertanggung jawab atas polemik yang saat ini lagi ramai dan sudah viral di beberapa media online,” ujarnya.

Dan kami dari gabungan beberapa organisasi pers dan beberapa aktivis mendesak bupati Pandeglang untuk turun tangan mengevaluasi management RSUD Berkah demi rakyat dan Pandeglang sendiri tentunya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Berkah belum bisa ditemui untuk dimintai keterangannya.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages