DetektifInvestigasi.Com-
Pandeglang-Banten,--Puluhan massa yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan, melakukan aksi unjuk rasa dihalaman gedung Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Provinsi Banten RSUD Labuan, pada Senin (10/2/2025).
Dalam orasinya, massa pengunjuk rasa menuntut bahwa Manajemen RSUD Labuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten soal rekrutmen tenaga kerja harus mengutamakan tenaga kerja lokal, diduga adanya pungli rekrutmen tenaga kerja, adanya dugaan upah pekerja non nakes yang tidak sesuai dengan UMKM/UMP yang berlaku, diminta menjelaskan kaitan dengan limbah dan amdal, berikut adanya dugaan pengondisian job proyek, dari narasi press release yang beredar.
Pantauan WBO, setelah berlangsung lama orasi yang disampaikan, para pendemo meminta pihak manajemen RSUD Labuan keluar untuk hadir dan menyampaikan jawaban apa yang dipertanyakan. Alhasil, dibantu pihak kepolisian gabungan dari Polisi Resort (Polrest) Pandeglang yang dikomandoi oleh Kompol Waras Yudi Soemito, SH.MM. selaku Kapolsek Labuan, mediasi pun berhasil menghadirkan TB.Lili Nazaruddin selaku Sekretaris RSUD Labuan hadir dihadapan para pendemo untuk menyampaikan penjelasan.
"Kami hadir ke rumah sakit labuan ini tidak mencari musuh tapi mencari silaturahim, mencari kekeluargaan, mencari teman mencari sahabat, untuk memastikan rumah sakit Labuan ini beroperasi dan dimanfaatkan oleh masyarakat Labuan dan sekitarnya,tidak ada niatan lain, Hal-hal yang sudah dibahas oleh temen-temen pokja, ini hanya mengulangi lagi mengulangi lagi" jawab TB.Lili Nazaruddin ditengah-tengah para pendemo dan keamanan.
Selaku pejabat Sekretaris RSUD Labuan, Lili Nazaruddin juga menyampaikan siap menerima diskusi secara terbuka dengan masyarakat.
"Kami selalu terbuka, Kami selalu memberikan ruang dengan teman-teman lembaga, masyarakat yang ada di Labuan in untuk melaksanakan diskusi silaturahim, kemudian kami lanjutkan silaturahim ini dengan koordinator Pokja yang Alhamdulillah punya niatan dan semangat yang sama untuk memastikan rumah sakit Labuan ini berjalan dengan baik" Ungkapnya.
"Hal-hal yang tadi disampaikan oleh teman-teman ini sering kita sampaikan, bukan kali ini saja, bahwa kaitan dengan tenaga kerja dan yang lain sebagainya, ini pasti akan memprioritaskan masyarakat sekitar, dalam rekrutmen baik nakes maupun non nakes, ini pasti memprioritaskan masyarakat sekitar lingkungan labuan, ini sering kita sampaikan, tidak ada yang instan, tidak ada yang ketika kita makan langsung terasa pedasnya, jadi temen-temen pokja" kata TB.Lili Nazaruddin.
Disela tanya jawab, selanjutnya terucap kalimat 'Hati-hati, hati-hati provokasi,, hati-hati, hati-hati provokasi,,'Dalam orasi Ato Suharto selaku putra daerah Labuan sembari menanyakan hal yang belum dijawab terkaitan dengan efek negatif instalasi pembuangan air limbah, "ini yang menjadi keresahan warga" ucap Ato Suharto.
Kembali TB.Lili Nazaruddin yang menjelaskan kaitan tentang izin lingkungan RSUD Labuan.
"Untuk tentang amdal, bahwa kami ini user pengguna, kami mengajukan permohonan izin lingkungan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, karena rumah sakit Labuan ini kurang dari 10.000 meter kemudian type nya type C, bahwa persyaratannya cukup UPL-UKL dan persyaratan itu sudah kami lengkapi dan sesuai dengan ketentuan, oleh karena itu teman-teman silahkan nanti dipertanyakan terhadap Dinas lingkungan hidup" terangnya.
Kemudian Dengan penuh rasa ketidak puasan sebelum aksi unjuk rasa selesai dan bubar,massa pendemo menegaskan agar selama paling lambat 3 x 24 jam Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten tidak hadir ke RSUD Labuan untuk bertemu dengan masyarakat, mereka mengancam akan melakukan aksi demo jilid 2 dengan jumlah massa yang lebih banyak jika tuntutan tersebut tidak terpenuhi.
Mul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar