Pandeglang-Banten,--Panen raya jagung di Desa Pasir awi Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang, diharapkan menjadi peluang baru bagi para petani, terlebih daerah Kabupaten Pandeglang memiliki lahan kering yang luas dan kering.
Hal itu diungkapkan oleh Dr. Nasir, SP.MBA.MP kepada WBO, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang pasca menghadiri acara panen raya jagung
"Ya, soal hasil tanam atau panen jagung di Pandeglang, kita berharap ini menjadi peluang baru bagi petani pandeglang, karena kita memiliki lahan kering yang luas dan pasar yang baik, serta di dukung alat pascapanen seperti dryer jagung dan sarana lainnya" ungkap Dr. Nasir, SP.MBA.MP kepada WBO, Jum'at (14/2/2025).
Saat ditanya soal harga karena disebut peluang baru bagi petani, Dr. Nasir, SP.MBA.MP menjelaskan harga yang sudah ditetapkan.
"Bahas harga yang ditetapkan pemerintah untuk jagung pipil HPP itu Rp. 5.500 per kg, Bulog harus membeli tanpa syarat, kalau jagung petani kan tidak diterima oleh para perusahaan pembuat pakan ternak, seperti Jadfa Confeed, charoen pokpand, Malindo dan sebagainya" Jelasnya.
Sebelumnya, acara panen raya jagung di Desa Pasir awi, selain dihadiri pihak jajaran DPKP Pandeglang sampai ke tingkat penyuluh di Kecamatan terkait, panen raya jagung juga dihadiri langsung oleh AKBP Oki Bagus Setiaji selaku Kapolres Pandeglang, Forkopimcam Kecamatan Banjar, para Kelompok Tani, berikut masyarakat dan pihak Pemerintah Desa setempat.
"Alhamdulillah perwakilan dari Kementerian RI juga hadir yaitu kepala BSIP Provinsi Banten" kata Dr.Nasir
Selaku Kadis, ia juga berharap agar petani dan pemerintah desa dapat berkolaborasi untuk pembiayaan kegiatan budidaya jagung agar provitas jagung dapat meningkat,
"Tanpa bantuan permodalan tentu akan menjadi masalah, dana desa untuk ketahanan pangan dapat menjadi solusi dalam pengembangan jagung di perdesaan" Harapnya.
Mul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar