Asal Bersinergi,KAWAL Sebut Program MBG lapangan Kerja Berjamaah, SPPI Diminta Jangan Banyak Bungkam. - Detektif Investigasi
Print Friendly and PDF

ADS

ADS

TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA
TEKS ANDA

Asal Bersinergi,KAWAL Sebut Program MBG lapangan Kerja Berjamaah, SPPI Diminta Jangan Banyak Bungkam.

Share This

DetektifInvestigasi.Com

Pandeglang-Banten,--Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah dianggap bisa menjadi lapangan pekerjaan secara massal, hal itu dikatakan oleh Komunitas Wartawan Labuan (KAWAL) saat coffe break setelah menganalisa di pekan pertama dari perdana regulasi pendistribusian MBG, pada masa percobaan yang berada di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang.

Salah satu team KAWAL, Mulya mengungkapkan dari setiap dapur puluhan warga akan bekerja bersama dan peluang lapangan pekerjaan asal semua bersinergi 

"Masa percobaan realisasi program makan bergizi gratis yang sudah berjalan di pekan pertama, itu memang terlihat pada sibuk, terutama pihak pengelola dapur, mungkin ada kagetnya juga ya belum beradaptasi dan masih penjajakan tahap awal, bayangkan dari mulai pencarian bahan baku untuk diolah, baik dari beras, lauknya, buahnya dan sayurnya sampai ke pengelohan, masak, pengemasan hingga pendistribusian untuk ribuan porsi makan anak sekolah setiap hari, puluhan orang bekerja hanya dari satu dapur" ungkap Mulya salah satu team KAWAL, Minggu (23/2/2025).

"betul-betul secara langsung program yang di inisiasi Pak Presiden Prabowo yang satu ini sudah bisa membuka dan menjalankan lapangan pekerjaan secara massal menurut kami, asalkan pihak pengelola dapur, Badan Gizi Nasional, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia juga siap bersinergi dengan warga, kelembagaan juga keorganisasian yang ada di masing-masing Desa selain bersinergi dengan Pemerintah Daerah" ujarnya

Team KAWAL yang lain, Ridho disela diskusi juga menjelaskan soal wadah atau tempat makan yang menjadikan banyak kritikan dari berbagai pihak, ia mengatakan bahwa tempat bahan stainless sudah ada kata sumber yang didapat

"jadi hasil informasi yang kita gali ya,  tempat makan atau wadah yang dari bahan stainless itu katanya sudah ada, tapi tutupnya belum datang, akan tetapi waktu terus berjalan pendistribusian harus dilakukan, makanya wadah yang ada digunakan, akan tetapi setelah kita konfirmasi menurut pihak puskesmas wadah yang ada memang sudah layak selama makanan tidak menguap tidak terlalu lama didalamnya dan tidak dalam keadaan suhu panas juga, walopun bahannya juga SNI" kata Ridho.

Masih dengan Ridho, ia juga menekankan pihak Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) harus terbuka, bantu sosialisasi dan memberikan edukasi terhadap publik agar lebih bersinergi.

"Jangan kaku, jangan bungkam, SPPI ketika ada yang bertanya harus siap dan bisa menjelaskan, bantu pihak pengelola dapur karena sudah punya kesibukan dan tupoksi masing-masing, kepanjangan dari Badan Gizi Nasional itu kan SPPI juga, harus bisa membuat rangkaian kerja yang baik yang bisa mengkolaborasi soal kearifan lokal, catat dan ingatkan, seperti skema keterlibatan BUMDes juga kelembagaan pegiat sosial lainnya agar semua bergerak mensukseskan program MBG" Tegasnya.

Selanjutnya, salah satu Team KAWAL, Rusdi juga turut memberikan kritikan membangunnya agar sama-sama menjalankan program MBG bisa dilaksanakan dengan baik

"Untuk tidak lagi terjadinya kegaduhan soal Makan Bergizi Gratis, sebagaimana yang terjadi belum lama ini di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Sejatinya pihak - pihak penyelenggara senantiasa mengevaluasi dan menyempurnakan sesuai standarisasi Menu yang diharapkan semua pihak. Badan Gizi Nasional harus secepatnya menyiapkan dapur-dapur dilokasi lainnya, baik di Kecamatan yang sudah berjalan maupun di Kecamatan lain di daerah lain" terang Rusdi.

"Mengingat ini hawatir menjadikan kecemburuan sosial terhadap siswa sekolah lain termasuk para emak-emak orang tua atau wali murid yang lain terus mengakibatkan kegaduhan. Perlu Kita ketahui juga, Sepekan MBG direalisasikan di Dua Kecamatan yaitu Kecamatan Labuan dan Kecamatan Menes, selama itu Kami belum mengetahui Menu yang disajikan disertai segelas Milk, Sehingga timbul pertanyaan apakah keterbatasan Budgeting, ataukah memang belum saatnya disajikan" pintanya

Sementara, disela diskusi KAWAL yang juga dibantu dengan kontak udara, Ila Nurlaela Sari bagian dari team KAWAL, juga turut menegaskan dengan candanya

"Intinya, usahakan MBG datang ke sekolah sebelum jam pulang atau sebelum jam makan siang, karena MBG untuk makan siang bukan 'ngawadang' Info yg didapat MBG nyampe ke siswa jam 13.30 WIB-15.00 WIB, tolong upayakan agar tepat waktu juga, kasian anak sekolah dan para Guru yang menunggu" Tandasnya.

Autor: Mul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages